Monday, 14 November 2011

Jalan Menuju Ma'rifatullah


by Pertubuhan IKRAM Malaysia on Monday, 14 November 2011 at 17:16

Assalamualaikum ikhwah dan akhawat sekalian,

Membangun fizikal sesebuah negara tidak begitu sukar tetapi membangun peribadi manusia memang bukan mudah. Ramai orang yang makmur secara duniawi tetapi peribadinya hancur.

Apabila di negara kita terdapat ramai golongan intelektual atau para cendekiawan namun jika mereka tidak jujur kerana tidak dilengkapi dengan keyakinan kepada Allah swt, maka harapan adalah amat tipis untuk berlakunya perubahan minda bagi memartabatkan umat manusia kerana perubahan memerlukan kejujuran dan keikhlasan sebelum dilengkapi dengan profesionalisma.

Membangun bangsa yang rosak menjadi mulia dan bermartabat dalam tempoh yang cepat hanya dapat dicapai dengan meningkatkan ‘Ma'rifatullah’ (Pengenalan yang benar terhadap Allah swt).
Contohnya Jazirah Arab yang moral penghuninya termasuk yang paling rosak pada zamannya, namun setelah datangnya Rasulullah saw, hanya dalam tempoh 23 tahun telah berubah menjadi bangsa yang sangat disegani.

Ertinya : Perubahan peradaban mesti dimulai dengan kekuatan iman.

Perubahan total yang drastik tidak akan berlaku dengan tekanan wang atau ancaman tetapi boleh berlaku dengan kekuatan keyakinan kepada Allah swt. Bahkan hal itu dapat mengubah sesuatu bukan hanya dalam bilangan tahun, bulan, minggu atau hari bahkan boleh berlaku dalam bilangan saat / detik atau yang lebih cepat dari itu.

Contohnya kisah Nabi Musa as yang berhadapan dengan para tukang sihir di zaman Firaun. Setelah melihat mu'jizat Nabi Musa as, mereka tersungkur sujud dan beriman kepada Tuhan Musa. Dalam masa beberapa saat sahaja, mereka yang pada awalnya mengharapkan imbalan berupa wang daripada Firaun berubah kepada mengharapkan ampunan Allah swt.

Begitu juga mereka pada awalnya mengagungkan Firaun berubah kepada mengagungkan Allah swt walaupun diancam akan dipotong kaki dan tangan mereka secara bersilang tetapi mereka tidak gentar.
Ini adalah satu perubahan dalam tempoh yang sangat cepat.

Contoh lainnya adalah kisah Umar Ibnul Khattab yg sebelumnya begitu pemarah, keras bahkan pernah menguburkan hidup-hidup anaknya sendiri, namun setelah mendapat iman menjadi begitu pemurah hati dan penyantun.

Hanya dengan kekuatan iman :
  1. Seorang pengecut tiba-tiba menjadi pemberani.
  2. Seorang pemalas tiba-tiba menjadi bersemangat.
Sesiapapun yang menginginkan perubahan cepat dan ideal maka KUNCINYA adalah :

 “TINGKATKANLAH KEYAKINAN KEPADA ALLAH SWT.”

1. Makin kita mengenal keagungan Allah swt, maka makin kita merasakan kelemahan dan kekurangan diri kita.
2. Makin kita merasa sentiasa diperhatikan oleh Allah swt, maka makin kita terasa tidak bererti pengawasan makhluk.
3. Makin kita mengharapkan penghargaan dari Allah swt, maka makin kita merasa tidak berharga penghargaan makhluk.

4. Makin kita yakin akan sempurnanya balasan Allah swt, maka makin tidak berharapnya kita kepada balasan dari makhluk.

Ikhlas tidak dapat dilakukan kecuali oleh orang yang mengenal Allah swt.

Ketenangan, kebahagiaan, kedamaian dan kejayaan adalah berkadar lurus dengan tingkatan keyakinan kepada Allah swt.

Oleh kerana itu, usaha untuk memburu agar kita semakin mengenal, dekat dan akrab dengan Allah swt mestilah menjadi program utama walau sebesar apapun pembiayaan, tenaga dan waktu yang perlu kita korbankan.

Struktur rumahtangga kita pun perlu dibentuk agar menjadi rumahtangga yang memburu ridha Allah swt.

Begitu juga seandainya kita mempunyai perusahaan dan perniagaan, ianya mestilah dilaksanakan untuk menjadi perusahaan dan perniagaan yang mengejar pahala Allah swt.

Untuk apa kita hidup jika kita tidak mengenal asas terpenting kemuliaan dunia dan akhirat kita???

Dalam ma'rifatullah, ada jalan-jalannya agar keyakinan kita kepadanya berada pada relnya yang tepat sehingga tidak menjadi alasan untuk membenarkan kelemahan dan kemaksiatan dari menguasai kita atau menjadi tempat menyembunyikan diri dari kemalasan dan kegigihan berikhtiar.

Awas, jangan sampai kita tertipu!!!!.

Misalnya :
  1. Jangan sampai keyakinan bahwa Allah swt Maha Kaya membuatkan kita tidak gigih mencari rezeki.
  2. Jangan sampai keyakinan bahwa Allah swt Maha Pengampun membuatkan kita berasa ringan untuk berbuat dosa.
  3. Jangan sampai keyakinan bahwa Allah swt Maha Memberi membuatkan kita lalai dari mencari nafkah.
  4. Jangan sampai beratnya ujian hidup membuatkan kita kecewa dengan perbuatannya padahal setiap ujian pasti telah diukur oleh Allah swt yang Maha Adil.
Semoga renungan-renungan di atas boleh membawa kita untuk lebih bersungguh-sungguh meluangkan waktu, tenaga dan pembiayaan untnk mencari ridha Allah swt.

Semoga kita lebih optimis menghadapi kehidupan ini sehingga berlakunya perubahan yang cepat pada diri, keluarga, negeri atau umat ini buah dari keyakinan kita kepada Allah swt.

Ya Allah, kurniakanlah kepada kami isteri-isteri kami dan zuriat-zuriat kami sebagai penyejuk mata kami dan jadikan kami di kalangan pemimpin-pemimpin yang bertaqwa. Tunjukkanlah kami jalan-jalan menuju keyakinan kepadaMu sehingga kami tidak lagi bergantung kepada sesama makhluk.

Ameen Ya Rabbal Alameen

Wan Ahmad Sanadi
28 Oktober 2011
Shah Alam

No comments:

Post a Comment