Assalamualaikum ikhwah dan akhawat sekalian,
Usia muda menyimpan sejuta keajaiban dan tentunya sejuta keajaiban itu tidak dimiliki oleh fasa-fasa sebelumnya mahupun sesudahnya.
ANTARA KEKUATAN DAN KEMAHUAN
Usia muda adalah sebuah fasa dalam kehidupan manusia, yang mana dalam diri seorang pemuda terkumpul dua kekuatan penting dalam hidup. Kedua kekuatan tersebut adalah ;
- ‘Al-Quwwah’ (Kekuatan).
- ‘Al-Iradah’ (Kemahuan).
Sebaliknya orang yang sudah uzur, kemahuan ada tapi kekuatan fizikal sudah tidak lagi menyebelahinya.
Oleh sebab itu, hanya dalam diri orang muda lah terkumpul dua perkara penting tersebut.
Jika seorang remaja mampu menyalurkan kekuatan dan keinginannya pada perkara-perkara yang positif, maka sungguh sesuatu yang luar biasa akan berlaku kepada dirinya.
Potensi yang dimilikinya akan benar-benar terserlah sehingga ia akan menjadi sebuah peribadi yang produktif dalam berbagai bidang yang digelutinya dalam kehidupan.
Oleh yang demikian, sayang seribu kali sayang jika masa muda ini berlalu begitu sahaja tanpa ada sesuatupun yang boleh dipersembahkan untuk kehidupan di dalamnya sehingga tanpa terasa, masa tua perlahan-lahan datang menjelang meskipun tanpa diundang, namun belum ada karya atau belum ada persembahan yang bererti dalam kehidupan yang telah dijalaninya selama ini.
Walaupun ia ingin masa muda kembali berulang agar ia dapat berbuat lebih baik dan lebih banyak, namun semua itu hanyalah mimpi belaka kerana masa muda yang hanya sekali bagi setiap orang tidak akan kembali lagi.
Fakta inilah yang terkandung di dalam firman Allah swt :
"Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendakiNya, dan Dialah yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa." (QS Ar-Rum : 54)
Keadaan lemah itu adalah masa kecil, kemudian keadaan kuat adalah masa muda sedangkan keadaan lemah setelah itu adalah masa tua.
Jadi jelaslah disini di mana kita dapat memahami, bahwa masa muda ini adalah masa yang istimewa.
Masa yang mesti kita manfaatkan dengan baik untuk mengumpulkan tenaga hidup. Masa yang mesti kita gunakan dengan produktif dan bukan masa untuk bersantai-santai serta bermalas-malas kerana kita mesti ingat, setelah masa ini berlalu, maka kekuatan itu tidak akan kita dapati lagi sebagaimana yang kita dapati di masa itu.
KEKAGUMAN ALLAH KEPADA PEMUDA
- Wahai anak muda…
- Wahai anak remaja…
- Wahai insan yang kekuatan dan kemahuan berpadu dalam jiwanya…
Ini adalah perkara yang sering luput dari kita kerana betapa nikmatnya melewati masa muda sehingga kadang-kadang sampai terlupa bahwa Allah swt sedang mengkagumi kita, para pemuda.
Seandainya perkara ini benar-benar kita fahami, tentu kita akan termotivasi untuk sentiasa berusaha mempersembahkan yang terbaik dalam kehidupan sejak belia lagi.
Mari kita simak sebuah hadits berikut :
"Allah swt berfirman : "Wahai pemuda yang mampu mengendalikan nafsunya dan menggunakan waktu mudanya untukKu, kamu di sisiKu adalah umpama para malaikatKu." (Ibnu Hajar dalam Fathul Bari)
Lihatlah kekaguman Allah kepada para pemuda semua!
Renungilah kalimat pujian dari Tuhan untuk para pemuda sekalian iaitu mereka adalah seperti malaikat di sisiNya.
Malaikat yang doa-doanya sentiasa didengar oleh Allah. Malaikat yang sentiasa melaksanakan apa yang Allah perintahkan.
Tapi semua itu ada syaratnya iaitu apabila para pemuda :
- Mampu mengendalikan nafsu mereka.
- Mampu menggunakan masa muda ini dengan baik untuk mencari ridha Allah.
PENDUDUK SYURGA JUGA MUDA!
Tahukah kita bagaimana keadaan manusia di syurga nanti?
Kalau tentang keadaan mereka yang diselimuti dengan warna-warni kenikmatan, itu sudah pasti dan tidak perlu diragukan lagi kerana syurga adalah istana kenikmatan.
Tapi maksud keadaan mereka disini ialah bagaimana keadaan fizikal mereka?
- Apakah ada yang tua dan ada yang muda?
- Adakah semuanya tua?
- Apakah muda semuanya?
Dari Muaz bin Jabal, bahwasanya Nabi saw bersabda : "Para ahli syurga akan memasuki syurga dalam keadaan (bersih) tanpa bulu rambut dan janggut dengan raut mata seperti memakai celak, umpama orang yang usianya masih tiga puluh tahun." (HR Tirmizi)
Dalam Al-Qur'an, Allah swt menjelaskan tentang para pendamping yang akan diberikan kepada orang-orang yang bertaqwa kelak di syurga di mana mereka adalah gadis-gadis remaja yang usia dan kecantikannya sama.
"Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa mendapat kemenangan. (Iaitu) kebun-kebun dan buah anggur serta gadis-gadis remaja yang sebaya." (QS An-Naba' : 33)
Makna sebenar dari perkataan "Kawaa'ib" disini diterjemahkan dengan istilah gadis-gadis remaja adalah, wanita yang memiliki payudara besar. Hal yang sama juga adalah sebagaimana yang diungkapkan oleh Sayyid Qutb dalam tafsirnya ‘Fi Dzilalil Qur'an’.
Tentunya Allah menjadikan penduduk syurga dalam keadaan muda ini bukanlah tanpa tujuan dan bukan pula secara kebetulan.
Syurga adalah puncak kenikmatan dan masa muda adalah puncak keindahan usia dan dengan yang demikian, kenikmatan dan keindahan syurga akan semakin terasa.
MALAIKAT HADIR DENGAN BENTUK SEORANG PEMUDA
Suatu ketika, Abdullah bin Mas'ud pernah menyampaikan : "Jibril pernah datang menemui Nabi saw dalam bentuk seorang pemuda." (Syarah Musnad Abi Hanifah)
Ada satu perkara yang menarik dari riwayat singkat Ibnu Mas’ud di atas iaitu kehadiran Malaikat Jibril dalam rupa seorang pemuda ketika menyampaikan wahyu kepada Rasulullah saw.
- Untuk menuntut ilmu.
- Untuk membekalkan diri dengan ilmu pengetahuan.
Begitu pula ketika para malaikat bertamu ke rumah Nabi Ibrahim alaihis salam tatkala hendak memberitahu khabar gembira akan lahirnya anak keturunan baginda sebagai penerus baginda.
- Amanah nubuwwah (bagi para Nabi).
- Amanah ilmu.
- Amanah kebijaksanaan dan kearifan.
- Amanah tanggungjawab syari'at.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwasanya ia berkata : "Tidaklah Allah mengutus Nabi melainkan ia dalam keadaan muda, dan tidaklah seorang 'alim itu diberi ilmu melainkan ia dalam keadaan muda juga."
Kemudian ia membaca ayat;
"Mereka berkata: "Kami mendengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini, namanya Ibrahim." (QS Al-Anbiya' : 60)
Ayat di atas berkenaan dengan kisah Nabi Ibrahim as, bahwa ia masih dalam keadaan muda ketika diutus menjadi Nabi. Al-Qur'an sendiri menyebutnya dengan panggilan "fatan" yang ertinya pemuda.
Lalu Allah memberikan hikmah kepada Yahya bin Zakariya dengan berkata :
"Dan Kami berikan kepadanya hikmah semasa ia masih kanak-kanak." (QS Maryam : 12)
Adapun tentang pemuda Al Kahfi, Allah swt berfirman :
"(Ingatlah) tatkala para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa: "Wahai Tuhan Kami, berikanlah rahmat kepada Kami dari sisiMu dan sempurnakanlah bagi Kami petunjuk yang lurus dalam urusan Kami (ini)." (QS Al-Kahfi :10)
Mereka para Ashabul Kahfi ketika melarikan diri ke dalam gua demi menyelamatkan iman adalah para pemuda dan Al-Qur'an mengulangi penyebutannya dengan sebutan yang sama (pemuda) pada ayat berikutnya.
"Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk." (QS Al-Kahfi : 13)
Anas bin Malik ra berkata :
"Rasulullah saw dipeluk sedangkan di kepala dan janggutnya hanya ada dua puluh helai rambut putih." Ini ertinya bahwa Rasulullah saw ketika itu masih muda.
Seterusnya kita boleh menyimak sejarah lebih lanjut bahwa Rasulullah saw memilih Usamah bin Zaid pada saat usianya masih muda belia (dalam beberapa riwayat disebutkan, bahwa usianya ketika itu masih tujuh belas tahun) untuk pemimpin pasukan yang di dalamnya ada semua sahabat Anshar dan Muhajirin yang lebih berusia.
Kemudian ia membaca ayat;
"Mereka berkata: "Kami mendengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini, namanya Ibrahim." (QS Al-Anbiya' : 60)
Ayat di atas berkenaan dengan kisah Nabi Ibrahim as, bahwa ia masih dalam keadaan muda ketika diutus menjadi Nabi. Al-Qur'an sendiri menyebutnya dengan panggilan "fatan" yang ertinya pemuda.
Lalu Allah memberikan hikmah kepada Yahya bin Zakariya dengan berkata :
"Dan Kami berikan kepadanya hikmah semasa ia masih kanak-kanak." (QS Maryam : 12)
Adapun tentang pemuda Al Kahfi, Allah swt berfirman :
"(Ingatlah) tatkala para pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua, lalu mereka berdoa: "Wahai Tuhan Kami, berikanlah rahmat kepada Kami dari sisiMu dan sempurnakanlah bagi Kami petunjuk yang lurus dalam urusan Kami (ini)." (QS Al-Kahfi :10)
Mereka para Ashabul Kahfi ketika melarikan diri ke dalam gua demi menyelamatkan iman adalah para pemuda dan Al-Qur'an mengulangi penyebutannya dengan sebutan yang sama (pemuda) pada ayat berikutnya.
"Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk." (QS Al-Kahfi : 13)
Anas bin Malik ra berkata :
"Rasulullah saw dipeluk sedangkan di kepala dan janggutnya hanya ada dua puluh helai rambut putih." Ini ertinya bahwa Rasulullah saw ketika itu masih muda.
Seterusnya kita boleh menyimak sejarah lebih lanjut bahwa Rasulullah saw memilih Usamah bin Zaid pada saat usianya masih muda belia (dalam beberapa riwayat disebutkan, bahwa usianya ketika itu masih tujuh belas tahun) untuk pemimpin pasukan yang di dalamnya ada semua sahabat Anshar dan Muhajirin yang lebih berusia.
Bukankah kemampuan panglima perang itu sangat kompleks di mana bukan hanya strategi dan ilmu ketenteraan yang diperlukan tapi juga meliputi :
- Kepimpinan.
- Psikologi massa.
- Situasi politik.
- Kekuatan logistik.
- Kemampuan komunikasi.
- Kemantapan perundingan.
- Kewibawaan.
Apakah bentuk latihan, olahan berfikir, perasaan dan keterampilan yang telah dipelajari oleh Usamah dalam usia yang begitu muda?
MASAALAH YANG MENGHANTUI PEMUDA DAN PENYELESAIANNYA
Jika dibandingkan dengan pemuda di zaman para sahabat dahulu, lalu apakah yang sebenarnya berlaku kepada pemuda di zaman kita sekarang ini?
Secara minimanya ada empat faktor yang menyebabkan berlakunya perbezaan yang ketara :
- Hilangnya Tarbiyah Islamiyah yang shahih sebagaimana Rasulullah saw laksanakan kepada para sahabat.
- Berlakunya krisis keteladanan di kalangan pemuda.
- Merasa rendah diri serta kurang percaya atau tidak yakin kepada kemampuan diri.
- Arus media informasi yang begitu kuat dan cenderung kepada bersifat negatif.
- Pelajarilah agamamu.
- Tegakkan tauhid dalam hati dan hapuskan unsur syirik.
- Bangunkan amal yang soleh dan bukan bid’ah.
- Tinggalkan maksiat.
- Tautkan hati dengan masjid.
- Bersiaplah untuk sebuah persaingan dalam kehidupan.
- Selektif dalam berkawan dan mengambil teman rapat.
- Elakkan pergaulan bebas sesama lawan jenis.
- Peka terhadap zamanmu.
- Fahami zaman di mana engkau berada saat ini.
- Milikilah fizikal yang sihat dan kuat.
- Aturlah waktumu secara bermanfaat.
Ada satu kalimat yang sungguh indah iaitu :
“Hajatush Shahwah Al Islamiyyah Ila ‘Ilmi Syar’iah” (Pentingnya kebangkitan Islam terhadap ilmu syar’ie).
sehingga perubahan atau kebangkitan itu berada pada jalan yang benar sesuai dengan syariat Islam sebagaimana Rasulullah saw dan para sahabatnya dulu merubah wajah dunia.
Betapa ramai orang tua yang ingin kembali ke masa mudanya untuk memperbaiki kekurangannya namun waktu yang telah ditentukan itu telahpun berlalu.
Maka wahai para pemuda, berubahlah dari sekarang sebelum kita menyesal di kemudian hari dan mulailah sekarang juga…!
“Barangsiapa yang Allah kehendaki petunjuk (hidayah), Allah lapangkan dadanya untuk Islam. Dan barangsiapa yang Allah kehendaki untuk tersesat, Allah jadikan dadanya sesak lagi sempit, seakan dia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.” (QS Al An’am : 125)
Ya Allah, kurniakanlah kebaikan dan keterampilan kepada pemuda yang berada pada zaman kami sebagaimana pemuda yang hidup di zaman Rasulullah saw. Kuatkanlah iman dan kemahuan mereka sehingga mereka mampu menghadapi badai ujian serta mengembalikan semula nilai-nilai kebaikan dalam diri mereka.
Ameen Ya Rabbal Alameen
Wan Ahmad
IKRAM Malaysia
No comments:
Post a Comment