Assalamualaikum ikhwah dan akhawat sekalian,
Dalam kehidupan manusia, jika sesuatu aktiviti itu dilakukan secara berulang kali pastinya ia akan menumbuhkan rasa bosan.
Mungkin kita juga pernah rasakan, terjebak ke dalam aktiviti yang bersifat rutin, maka kita akan merasakan kebosanan.
Jika rasa bosan ini sudah muncul, maka produktiviti kerja akan semakin menurun. Dengan kata lain, ghairah dalam kehidupan menjadi semakin memudar.
Ketika itulah manusia memerlukan aktiviti penyegar (refreshing activity) untuk membangkitkan semula perasaan ghairahnya yang sudah layu.
Islam datang kepada manusia mengajarkan berbagai aktiviti penyegar yang sihat bagi manusia. Oleh kerana itulah banyak ajaran Islam disyari’atkan oleh Allah berada di tengah-tengah kesibukan yang membosankan.
Di antara pengaruh yang diharapkan adalah kemampuan untuk menumbuhkan jiwa yang segar dan semangat hidup kembali menjadi stabil.
Jika kita membuat perkiraan ke atas semua kegiatan ibadah yang diajarkan oleh Islam, maka kita akan dapati bahwa :
- Solat lima waktu menjadi wasilah penyegar terhadap kehidupan rutin harian kita.
- Solat Jumaat menjadi wasilah penyegar terhadap rutin mingguan.
- Bulan Ramadhan adalah wasilah penyegar terhadap rutin tahunan.
Dari perkiraan tersebut, nampak jelas konsep Islam dalam menimbulkan suasana penyegaran yang berbeza jauh dengan konsep lainnya.
Islam tidak mengajarkan proses penyegaran untuk bermalas-malas, tetapi mengajak untuk menyibukkan diri dengan aktiviti lain.
Allah swt berfirman :
“Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”. (QS Al-Insyirah : 7-8)
Islam memandang bahwa semangat hidup berkait rapat dengan keadaan hati seseorang. Hati orang-orang yang beriman tidak akan pernah berputus asa, sementara orang kafir sangat berpotensi untuk berputus asa.
Dari sini kita faham bahwa ibadah-ibadah yang diajarkan oleh Islam itu akan menumbuhkan semangat waja sehingga hidup menjadi lebih bermakna.
Berbicara tentang Ramadan, Allah swt telah menjadikan bulan ini sebagai madrasah ruhiyah (sekolah kerohanian) untuk mentarbiyah atau mendidik hamba-hambaNya.
"Telah datang kepada kamu bulan Ramadhan. Bulan keberkatan yang Allah wajibkan puasa di dalamnya. Dalam bulan ini pintu-pintu syurga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, syaitan-syaitan dibelenggu. Di dalamnya ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang tidak mendapat kebaikan di dalamnya, maka ia telah luput dari banyak kebaikan." (HR Ahmad)
Syukur kepada Allah, kita masih dipertemukan dengan bulan yang sangat mulia dan berharga untuk meraih pahala yang tiada batas. Kita semua sangat memerlukan datangnya bulan penyucian diri ini.
Ramadhan datang :
- Dengan membawa kebaikan dan keberkatan.
- Dengan membawa berita gembira untuk seluruh alam.
- Untuk menyuci hati hamba-hamba yang berdosa.
- Untuk mengangkat darjat para hamba yang berbakti ke tahap semakin tinggi dari sebelumnya.
Ramadhan adalah bulan yang Allah pilih untuk menjadi saat turunnya kitab dan risalah-Nya.
Ia adalah :
- Bulan penghubung antara langit dan bumi.
- Saat rahmat tercurah dengan lebat.
- Saat maghfirah (keampunan) meluncur bagai air bah.
- Saat cahaya terpancar memenuhi segala penjuru.
- Saat kebaikan memancar di setiap minit dan detiknya.
Dalam bulan ini, disyariatkan ibadah puasa yang mempunyai banyak sekali keutamaan.
Puasa :
- Mempunyai pengaruh yang menakjubkan dalam menjaga anggota tubuh luar dan kekuatan batin di dalamnya.
- Menjaga perkara-perkara yang buruk yang boleh mempengaruhi dan merosakkan jiwa.
- Meningkatkan jiwa menuju ketinggian akhlak, kehalusan budi, keindahan pekerti, kematangan peribadi, kepekaan rasa dan penghambaan yang seutuhnya kepada Yang Maha Pencipta.
- Membebaskan diri dari belitan nafsu yang mengajak kepada perkara-perkara yang rendah nilainya.
- Menjadikan jiwanya merdeka dari lilitan nafsu syahwat dan kebinatangan yang berdiri kuat dalam dirinya.
Dengan berpuasa, seorang hamba dapat :
- Mempersempitkan laluan syaitan dalam aliran darah.
- Mengubah rasa ego menjadi cinta dan kasih sayang.
- Mengubah sikap rakus menjadi ridha dan qana'ah.
- Menukar sikap liar menjadi sabar, tenang dan terarah.
Maka jadilah kebahagiaan dirinya tidak lagi terbatas pada pemuasan syahwat semata-mata. Tidak sekadar memuaskan keperluan jasmaninya yang tidak pernah ada hujungnya.
Namun lebih dari itu, dengan berpuasa :
- Ia menikmati kenikmatan jiwa yang tiada tara dalam dirinya.
- Ia akan merasai ketenangan dan kedamaian jiwa yang luar biasa dan sentiasa bersamanya di manapun ia berada.
Itulah kelazatan iman yang dapat membawanya kepada kebahagiaan abadi sepanjang masa.
Ibnu Abdil Barr berkata :
"Cukuplah pernyataan Allah ‘Ash-Shaumu Li’ – ‘Puasa adalah untukKu’ menjadikan puasa suatu keutamaan dibandingkan dengan ibadah-ibadah lainnya."
Ibnul Jauzi pernah berkata :
"Puasa itu ada tiga bentuk :
- Puasa rohani iaitu dengan tidak banyak berangan-angan.
- Puasa akal iaitu dengan menentang hawa nafsu.
- Puasa anggota tubuh dengan menahan diri dari makan, minum dan hubungan badan”
Berbagai macam ibadah diajarkan di bulan ini yang akhirnya adalah untuk menumbuhkan semangat hidup baru.
Marilah kita renungkan beberapa perkara berikut ;
PERTAMA : WAKTU SAHUR
Di Bulan Ramadhan, Allah swt mengajarkan hambaNya untuk melakukan sahur. Waktu sahur adalah waktu yang sangat mustajab.
Allah swt meletakkan kemuliaan yang sangat besar pada waktu tersebut. Sayang sekali, kebanyakan manusia hanya memanfaatkannya untuk makan sahur tanpa meluangkan waktu untuk bermunajat kepadaNya.
Mengapa mereka melalaikan sabda Rasulullah saw seperti berikut?
“Rabb kita (Allah) swt turun pada setiap malam ke langit dunia, pada sepertiga malam terakhir, lalu berfirman, ”Siapa yang berdoa kepadaKu maka aku akan kabulkan baginya, siapa yang meminta kepadaKu, maka aku beri kepadanya, Siapa yang meminta ampunan maka Aku akan mengampuninya” (HR Bukhari dan Muslim)
Sesungguhnya kita sangat memerlukan waktu-waktu seperti ini untuk :
a. Memohon kebaikan hidup di dunia dan akhirat kepada Allah swt.
b. Memohon keselamatan hati kita.
c. Memohon supaya hidup kita sentiasa bermakna.
KEDUA : SOLAT SUBUH DI MASJID
Ramai manusia yang meninggalkan solat subuh (fajar) dengan berjamaah di masjid. Kita boleh saksikan ketika solat Jumaat, masjid pasti sentiasa penuh tetapi jamaah Subuh tidak pernah mencapai ¼ dari jamaah Jumaat.
Lalu datanglah bulan Ramadhan, untuk menyedarkan bahwa di sana ada solat yang disaksikan oleh para malaikat.
Firman Allah swt :
“Dirikanlah solat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula solat) subuh. Sesungguhnya solat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)”. (QS Al-Isra’ : 78)
Rasulullah saw menambahkan :
“Berikan khabar gembira kepada orang-orang yang berjalan menuju masjid di kegelapan dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat kelak.” (HR Tirmizi dan Abu Dawud)
Sayangnya betapa ramai kaum muslimin yang meninggalkan solat jamaah subuh di bulan Ramadhan hanya kerana tertidur setelah bersahur. Alangkah ruginya meninggalkan aktiviti yang boleh memupuk semangat hidup yang hakiki.
KETIGA : BERDOA
Rasulullah saw memberitahu kita bahwa doa orang yang berpuasa akan mendapatkan keutamaan pengabulan dari Allah swt.
Ini sebagaimana disebutkan di dalam hadis Nabi saw :
“Tiga golongan yang doanya tidak akan ditolak, di antaranya adalah orang yang berpuasa sehingga ia berbuka, di dalam riwayat lain dikatakan, orang yang puasa ketika hendak berbuka.” (HR At-Tirmizi dan Ibnu Majah)
Demikian juga Allah swt meletakkan ayat tentang berdoa di antara ayat-ayat yang menjelaskan tentang puasa iaitu ayat 186 surah Al Baqarah :
“Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”.
Para ulama’ menjelaskan bahwa rahsia perletakan ayat ini adalah untuk mengisyaratkan bahwa doa orang yang berpuasa itu tidak tertolak.
Namun berapa ramai di antara kita yang memperhatikan perkara ini?
Padahal doa inilah inti ibadah di dalam Islam atau dengan kata lain, doa ini akan memberikan semangat baru dalam kehidupan seorang muslim.
KEEMPAT : MEMBACA AL QUR’AN
Di bulan Ramadhan, Rasulullah saw memerintahkan untuk memperbanyakkan qira’at al-Qur’an atau membaca Al-Quran kerana bulan ini adalah bulan Al-Qur’an.
“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeza (antara yang hak dan yang bathil). (QS Al-Baqarah : 185)
Selama bulan Ramadhan ini, hedaklah setiap muslim berusaha untuk mengkhatamkan Al- Qur’an meskipun hanya sekali.
Tentu sahaja membaca di sini bukan sekadar membaca tetapi bacaan yang disertai dengan tafakkur dan tadabbur.
a. Al-Qur’an bagi seorang mukmin adalah panduan hidup.
b. Al-Qur’an juga penawar hati dari segala penyakit jiwa.
Oleh itu membaca Al-Qur’an yang disertai dengan tadabbur akan membuatkan jiwa kita semakin hidup.
KELIMA : MEMPERBANYAKKAN SEDEKAH
Di bulan Ramadhan, Rasulullah saw memberikan contoh tauladan untuk memperbanyakkan sedekah.
Sedekah adalah sebuah amal yang menjanjikan pahala yang sangat besar.
Allah swt berfirman;
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada tiap-tiap tangkai seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (kurniaNya) lagi Maha Mengetahui. (QS Al-Baqarah : 261)
Dengan sedekah ini, maka akan terciptalah silaturrahim dan akan diperolehi makna ‘ukhuwwah fillah’ serta akan terjaga persatuan kaum muslimin.
Memulakan suatu kebiasaan baik adalah sebuah langkah yang berat tetapi Allah swt dan RasulNya saw telah mengajarkan kita untuk memulakan langkah pertama itu di bulan Ramadhan.
Sayang, kebanyakan manusia menganggap bahwa Ramadhan adalah waktu untuk melakukan kewajiban ini semua, bukan untuk memulakan amal soleh.
Akibatnya mereka menghentikannya semua amal soleh itu setelah selesai Ramadhan. Inilah yang menjadikan kita sentiasa kembali ke titik permulaan semula.
Ramadhan semestinya dijadikan garis permulaan yang mesti sentiasa diteruskan dengan tindakan selanjutnya dan ditingkatkan, bukan dianggap sebagai suatu musim ibadah seperti musim-musim yang lain, bersemangat ketika tiba dan berhenti ketika ramadhan berakhir.
Ramadhan adalah waktu terapi intensif untuk memperbaiki dan menjernihkan hati. Ibadah puasa, sahur, solat tarawih, berdoa, membaca Al-Quran, infak dan sedekah serta segenap ibadah yang diperintahkan dan disyariatkan didalamnya merupakan rangkaian program pembaikan diri dan masyarakat.
Saat-saat Ramadhan ini juga adalah waktu yang tepat untuk membuktikan kekuatan :
- Menahan keinginan dan perasaan.
- Kesetiaan dalam ucapan.
- Kebenaran dalam sikap.
- Ketabahan dalam melaksanakan komitmen yang sudah diputuskan.
Bila kita mampu meneruskan segala amal soleh yang telah dimulai pada bulan Ramadhan, maka selepas dari bulan Ramadhan, kita akan merasakan hidup baru iaitu hidup yang lebih menyegarkan namun jika kita kalah di bulan Ramadhan, maka bersedialah untuk kalah di bulan-bulan selepasnya.
Ya Allah, kurniakanlah kekuatan jiwa kepada kami supaya kami mampu jadikan Ramadhan sebagai medan permulaan kepada kami untuk kami laksanakan amal-amal soleh yang boleh menyegarkan kembali iman dan keyakinan kami kepadaMu sehingga ianya boleh merubah orientasi dan cara hidup kami ke arah yang lebih baik dan menyegarkan.
Ameen Ya Rabbal Alameen
WAS